Labels

Saturday, March 31, 2012

Metode Iterasi (Komputasi Teknik)


Banyak persamaan matematika yang dapat diselesaikan secara exact tetapi jauh lebih banyak lagi yang hanya dapat diselesaikan dengan metode numeric.
Istilah `` iteratif'' metode mengacu pada berbagai teknik yang menggunakan aproksimasi untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat untuk sistem linier di setiap langkah. 

Untuk mencari solusi dari persamaan f(x) = 0 digunakan sejumlah proses trial dan error yang sering juga disebut metode iterasi.
Solusi dari persamaan di atas disebut akar persamaan f(x)=0
Ada beberapa tipe metode iterasi yaitu:
1. Metode Bisection
Metode bisection sangat sederhana dan dapat diandalkan. Metode ini sering digunakan untuk mendapatkan pendekatan kasar solusi yang kemudian digunakan sebagai titik awal untuk metode yang lebih cepat konvergen. Metode dijamin konvergen ke akar dari fungsi f jika fungsi f kontinu pada interval (a,b). Fungsi f(a) dan f(b) memiliki tanda yang berlawanan. Absolte error dibelah dua pada setiap langkah iterasi sehingga metode akan konvergen secara linear yang relatif lambat. Jika p1 = (a + b) / 2 adalah titik tengah dari interval awal, dan pn adalah titik tengah interval pada langkah ke-n, maka perbedaan antara pn dan solusi p dibatasi.





Algoritmanya sebagai berikut
INPUT: Function f, endpoint values a, b, tolerance TOL, maximum iterations NMAX
CONDITIONS: a < b, either f(a) < 0 and f(b) > 0 or f(a) > 0 and f(b) < 0
OUTPUT: value which differs from a root of f(x)=0 by less than TOL

N ← 1
While NNMAX { limit iterations to prevent infinite loop
  c ← (a + b)/2 new midpoint
  If (f(c) = 0 or (ba)/2 < TOL then { solution found
    Output(c)
    Stop
  }
  NN + 1 increment step counter
  If sign(f(c)) = sign(f(a)) then ac else bc new interval
}
Output("Method failed.") max number of steps exceede


2. Metode False Position
Metode bisection menjamin konvergensi pada akarnya tetapi relative lambat dan sulit untuk diaplikasikan untuk system persamaan non linear dua atau lebih. Metode false position merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal ini. Kita mulai dengan melokasikan interval mula-mula (x1,x2), dan diasumsikan fungsi berubah tanda hanya sekali di dalam interval ini. Sekarang kita mendapatkan x3 di dalam interval ini, yang didapat dari persimpangan antara sumbu x dan garis lurus melalui (x1,f(x1)) dan (x2,f(x2)).


Sekarang kita memilih interval yang baru dari dua pilihan (x1,x3) dan (x3,x2) tergantung di interval mana fungsi berubah tanda.
Metode false position berbeda dari metode bisection hanya di dalam pilihan pembagian interval pada masing-masing iterasi. Metode ini lebih cepat konvergen ke akar karena merupakan algoritma yang menggunakan bobot yang sesuai dari ujung mula titik x1 dan x2 dengan menggunakan informasi tentang fungsi, atau data dari masalah. Dengan kata lain, mencari x3 adalah prosedur statis dalam kasus metode bisection karena untuk x1 dan x2 yang diberikan, ini memberikan x3 yang identik, tidak peduli apa fungsi kita ingin memecahkan. Di sisi lain, metode false position menggunakan informasi tentang fungsi untuk mendapatkan di x3.

3. Metode Newton Raphson
Metode Newton-Raphson adalah suatu metode iterasi untuk menyelesaikan persamaan f(x)=0, di mana f diasumsikan mempunyai turunan kontinu f’.
Metode ini secara umum digunakan karena sederhana dan cepat.
Idenya adalah memperkirakan grafik f dengan tangent yang cocok.
Menggunakan nilai x0 didapat dari grafik f, x1 adalah titik persimpangan dari sumbu x dan tangent kurva f pada x0. Maka

Langkah kedua kita menghitung x2 = x1 – f(x1)/f’(x1), langkah ketiga diulang lagi x3 dari x2 menggunakan rumus yang sama. 


Algoritmanya adalah

Jika terjadi f’(xn) = 0 untuk beberapa n (lihat algoritma baris 2) ,lalu mulai lagi dengan nilai tebakan baru x0.
Pada baris 4 adalah criteria terminasi. Jika urutan xn konvergen dan memenuhi criteria, kita mendapatkan hasil yang akurat.

4. Metode Secant
    Metode ini menggunakan garis perkiraan berdasarkan interpolasi. Kita asumsikan mempunyai perkiraan dua akar α, katakanlah x0 dan x1. Kemudian kita menghasilkan sebuah fungsi linear

Garis ini sering disebut garis secant.  Persamaannya adalah

i



Ini linear dalam x; dan dengan evaluasi arah, ini memenuhi kondisi interpolasi. Kita sekarang menyelesaikan persamaan q(x)=0 , ditandai dengan akar x2
Kita sekarang dapat mengulangi proses tersebut. Gunakan x1 dan x2 untuk membuat garis secant yang lainnya



Hal mendasar perbandingan dari beberapa metode iterasi di atas adalah:
1. Laju konvergensi
2. Jumlah usaha komputer setiap iterasi
3. Sensitivitas metode terhadap nilai awal dan nilai tengah

Metode Bisection : 
- urutan konvergensi : satu bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : dijamin konvergen

Metode False Position: 
- urutan konvergensi : satu bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : dijamin konvergen

Metode Newton Raphson: 
- urutan konvergensi : dua bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 2
- Kehandalan konvergensi : ssensitif terhadap nilai awal.Akan konvergen dengan cepat jika dekat akar

Metode Secant: 
- urutan konvergensi : 1.62 bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : tidak dijamin konvergen jika tidak dekat dengan akar. Metode ekonomis


1 comment:

  1. Bagus sekali mas Postingannya...

    Keep posting yaa

    visit my blog

    mhs.blog.ui.ac.id/daniel81

    thanks Mas

    ReplyDelete