Banyak persamaan matematika yang dapat diselesaikan secara
exact tetapi jauh lebih banyak lagi yang hanya dapat diselesaikan dengan metode
numeric.
Istilah `` iteratif'' metode mengacu
pada berbagai teknik yang
menggunakan aproksimasi untuk
mendapatkan solusi yang
lebih akurat untuk sistem
linier di setiap
langkah.
Untuk mencari solusi dari persamaan f(x) = 0 digunakan sejumlah proses trial dan error yang sering juga disebut metode iterasi.
Untuk mencari solusi dari persamaan f(x) = 0 digunakan sejumlah proses trial dan error yang sering juga disebut metode iterasi.
Solusi dari persamaan di atas disebut akar persamaan f(x)=0
Ada beberapa tipe metode iterasi yaitu:
1. Metode Bisection
Metode bisection
sangat sederhana dan dapat diandalkan. Metode ini sering digunakan
untuk mendapatkan pendekatan kasar solusi yang kemudian
digunakan sebagai titik awal untuk metode
yang lebih cepat konvergen. Metode dijamin konvergen ke akar dari fungsi
f jika fungsi f kontinu pada interval (a,b). Fungsi f(a) dan f(b) memiliki
tanda yang berlawanan. Absolte error dibelah dua pada setiap langkah iterasi
sehingga metode akan konvergen secara linear yang relatif lambat. Jika p1 = (a + b) / 2 adalah
titik tengah dari
interval awal, dan pn adalah
titik tengah interval pada
langkah ke-n, maka
perbedaan antara pn dan solusi p dibatasi.
Algoritmanya
sebagai berikut
INPUT:
Function f, endpoint values a, b, tolerance TOL,
maximum iterations NMAX
CONDITIONS:
a < b, either f(a) < 0 and f(b)
> 0 or f(a) > 0 and f(b) < 0
OUTPUT:
value which differs from a root of f(x)=0 by less than TOL
N ← 1
While
N ≤ NMAX { limit iterations to prevent infinite loop
c ← (a + b)/2 new
midpoint
If (f(c) = 0 or (b – a)/2
< TOL then { solution found
Output(c)
Stop
}
N ← N + 1 increment step
counter
If sign(f(c)) = sign(f(a))
then a ← c else b ← c new interval
}
Output("Method
failed.") max number of steps exceede
2. Metode False Position
Metode
bisection menjamin konvergensi pada akarnya tetapi relative lambat dan sulit
untuk diaplikasikan untuk system persamaan non linear dua atau lebih. Metode
false position merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal ini. Kita mulai
dengan melokasikan interval mula-mula (x1,x2), dan diasumsikan
fungsi berubah tanda hanya sekali di dalam interval ini. Sekarang kita
mendapatkan x3 di dalam interval ini, yang didapat dari persimpangan
antara sumbu x dan garis lurus melalui (x1,f(x1)) dan (x2,f(x2)).
Sekarang kita
memilih interval yang baru dari dua pilihan (x1,x3) dan (x3,x2) tergantung di
interval mana fungsi berubah tanda.
Metode
false position berbeda dari metode bisection hanya di dalam pilihan pembagian interval
pada masing-masing iterasi. Metode ini lebih cepat konvergen ke akar karena merupakan algoritma yang menggunakan bobot yang sesuai dari ujung mula titik x1 dan x2 dengan menggunakan
informasi tentang fungsi, atau
data dari masalah. Dengan kata lain, mencari x3 adalah prosedur statis dalam kasus metode bisection karena untuk x1 dan x2 yang
diberikan, ini memberikan x3 yang identik, tidak
peduli apa fungsi kita ingin memecahkan. Di sisi lain, metode
false position menggunakan
informasi tentang fungsi untuk mendapatkan di x3.
3. Metode
Newton Raphson
Metode Newton-Raphson adalah suatu metode iterasi untuk menyelesaikan persamaan f(x)=0, di mana f diasumsikan mempunyai turunan kontinu f’.
Metode ini secara umum digunakan karena sederhana dan cepat.
Idenya adalah memperkirakan grafik f dengan tangent yang cocok.
Menggunakan nilai x0 didapat dari grafik f, x1 adalah titik persimpangan dari sumbu x dan tangent kurva f pada x0. Maka
Langkah kedua kita menghitung x2 = x1 – f(x1)/f’(x1), langkah ketiga diulang lagi x3 dari x2 menggunakan rumus yang sama.
Algoritmanya adalah
Jika terjadi f’(xn) = 0 untuk beberapa n (lihat algoritma baris 2) ,lalu mulai lagi dengan nilai tebakan baru x0.
Pada baris 4 adalah criteria terminasi. Jika urutan xn konvergen dan memenuhi criteria, kita mendapatkan hasil yang akurat.
4. Metode Secant
Metode ini menggunakan garis perkiraan berdasarkan interpolasi.
Kita asumsikan mempunyai perkiraan dua akar α, katakanlah x0 dan x1.
Kemudian kita menghasilkan sebuah fungsi linear
i
Kita sekarang dapat mengulangi proses tersebut. Gunakan x1
dan x2 untuk membuat garis secant yang lainnya
Hal mendasar perbandingan dari beberapa metode iterasi di atas adalah:
1. Laju konvergensi
2. Jumlah usaha komputer setiap iterasi
3. Sensitivitas metode terhadap nilai awal dan nilai tengah
Metode Bisection :
- urutan konvergensi : satu bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : dijamin konvergen
Metode False Position:
- urutan konvergensi : satu bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : dijamin konvergen
Metode Newton Raphson:
- urutan konvergensi : dua bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 2
- Kehandalan konvergensi : ssensitif terhadap nilai awal.Akan konvergen dengan cepat jika dekat akar
Metode Secant:
- urutan konvergensi : 1.62 bit per iterasi
- Evaluasi fungsi per iterasi : 1
- Kehandalan konvergensi : tidak dijamin konvergen jika tidak dekat dengan akar. Metode ekonomis
Bagus sekali mas Postingannya...
ReplyDeleteKeep posting yaa
visit my blog
mhs.blog.ui.ac.id/daniel81
thanks Mas